Kamis, 26 Juli 2012

Desain impian Saya! :D simple but relax....


Selasa, 10 Juli 2012

    Fungsi Maksimal Dengan Tema Natural

    oleh: Yasmin Tri Aryani
    Fungsi Maksimal Dengan Tema Natural
    Luas boleh terbatas. Namun ini bukan batas bagi pemilik rumah ini untuk berekspresi.
    Natural. Demikian yang terlintas di benak saya ketika melihat bagian depan rumah pasangan ini. Ada pagar tanaman, kolam teratai, dan papan kayu di bagian teras. Semuanya bersatu menciptakan suasana alami.
    Memasuki bagian dalam rumah, terdapat ruang tamu yang juga difungsikan sebagai ruang keluarga. Terlihat rak setinggi 2,5m yang menempel pada dinding. Ukurannya disesuaikan dengan area yang tersedia. Pada bagian bawah rak terdapat meja TV yang dilengkapi laci. Dari bagian tengah ke atas, rak dibiarkan terbuka. Buku, aksesoris, dan pajangan cantik menghiasi setiap celahnya.
    Sepintas, rak terlihat terbuat dari kayu solid. Namun, ternyata serat cantik yang terlihat di permukaan rak berasal dari veneer . Finishing -nya menggunakan melamik natural. Warna putihnya menggunakan finishing fancy .
    Menengok ke bawah, kita akan melihat lantai yang dilapisi parket. Selain itu, ada karpet yang menambah suasana hangat pada ruang ini. Melihat area penerimaan ini saja, kita dapat mengetahui kecintaan pemilik terhadap material alami.
    Melewati ruang keluarga, kita akan melihat ruang makan. Background batu alam berwarna abu-abu menjadi penyeimbang warna ruang. Warna hangat dari kayu berpadu dengan warna dingin dari batu alam. Di bagian dinding lain digunakan paduan wallpaper dan bata ekspos.
    Selain permainan material dinding, ada yang unik lagi di ruang ini. Lubang anginnya diberi penutup papan kayu. Papan kayu diletakkan tak beraturan. Bahannya menggunakan kayu yang tidak terpakai, sehingga tidak ada bahan yang terbuang sia-sia.
    Di sisi kanan ruang makan terdapat pintu ke kamar anak. “Untuk persiapan bertambahnya anggota keluarga,” jelas Yoga, pemilik rumah. Perabot kamar anak dibuat built-in . Dengan luas terbatas, pilihan sistem built-in memang tepat. Setiap sudut ruang dapat difungsikan dengan maksimal. Dua tempat tidur, meja belajar, dan lemari penyimpanan, ada di kamar ini. Pilihan finishing -nya sama, yaitu melamik natural. Di bagian laci digunakan finishing berwarna-warni.
    Menarik sekali melihat tatanan ruang rumah ini. Meskipun menginginkan rumah yang berfokus pada fungsi, Yoga dan Vega, istrinya, tidak lupa menambahkan aksesori. Beberapa aksesori memiliki cerita tersendiri. Misalnya patung di permukaan batu alam. Patung tersebut merupakan karya ayah Yoga. Beberapa aksesori lain dibawa langsung dari kampung halaman Yoga, Yogyakarta.
    Menjelajahi rumah ini, kita akan merasakan kehangatan. Bukan hanya dari pemilihan warna dan material alami, tetapi juga dari cerita di balik pajangannya. Pada akhirnya terwujud pepatah, “Home is where the heart is.”
    Foto: iDEA/Licco Indrawan
    Lokasi: Hunian Yoga Budihartamto, Graha Raya Catalina, Bintaro, Tangerang


    Kesederhanaan yang menawan dan nyaman


    Selasa, 26 Juni 2012

      Liputan Khusus "Tour de Architecture" 2012

      Kesederhanaan di Teras Rumah Jawa

      oleh: Indra Zaka Permana
      Kesederhanaan di Teras Rumah Jawa
      Tegel kunci, kursi kayu, dan panel bergrafis menjadi simbol kesederhanaan dan pembentuk suasana santai dan simpel di teras dekat taman.
      Bagi Martopo, hunian nyaman adalah hunian sederhana. Bentuk tak neko-neko , namun bisa memberikan kekuatan memori. “Saya jadi ingat waktu saya dibesarkan dulu,” ujarnya saat ditanya alasan memilih rumah bergaya Jawa. Kesederhanaan yang penuh memori terasa di setiap ruang, khususnya ruang-ruang teras. Ada dua teras yang ia olah menjadi tempat duduk santai. Satu di bagian depan, dan satu di bagian tengah bangunan.
      Teras di foto ini adalah teras yang berada di tengah bangunan. Teras memanjang denganfinishing tegel kunci membuat ruangan dipenuhi dengan permainan warna dinamis. Martopo memang menggemari corak dari tegel kunci yang memberikan kesan jadul. Ingatan masa lalu bisa ditimbulkan dari tegel yang masih harus dipesan khusus di daerah Yogyakarta.
      Kusen-kusen kayu memberi simbol lain pada kesederhanaan. Duduk santai di ruang  ini memang kuat kesan privasinya, apalagi dengan banyaknya elemen desain yang dari material kayu koleksi Martopo. “Pak Eko Prawoto (arsitek rumah ini) memberikan keleluasaan pada saya dalam memilih material. Saya juga sempat khawatir dengan dana yang terbatas. Rumah ini memang rumah tumbuh, selesai tidak sekaligus. Namun Pak Eko senang karena saya telah memiliki koleksi kayu dan material lain yang bisa diolah jadi bagian bangunan ini,” ujar Pak Topo, panggilannya.
      Sentuhan pribadi memang penting di rumah. Kekuatan memori, salah satu kekuatan individu, bisa jadi penguat kualitas ruangan di rumah ini.
      Foto: iDEA/Indra Zaka Permana
      Lokasi: Kediaman Martopo, Yogyakarta
      Arsitek: Eko Prawoto

      http://www.ideaonline.co.id/iDEA/Eksterior/Artikel/Balkon-dan-teras/Kesederhanaan-di-Teras-Rumah-Jawa

      Minggu, 22 Juli 2012

      Inovasi Bata tanpa Plester

      Ruang Keluarga Tampil Alami dengan Bata Ekspos

      oleh: Dewi Kartini
      Ruang Keluarga Tampil Alami dengan Bata Ekspos

      Seluruh rumah tampil alami dengan ekspos bata pada dinding, termasuk ruang keluarga. Laburan cat putih, mengingatkan pada dinding rumah zaman dulu.

      Nuansa alami terasa sekali di ruang keluarga ini. Furnitur dan pernik berwarna tanah memberikan kesan hangat sekaligus natural. Warna-warna ini tampil semakin menonjol dengan latar belakang dinding berwarna putih. Tunggu dulu, dinding putih ini pun tak luput dari sentuhan alami.
      Melihat dinding ruang keluarga ini, mungkin Anda akan teringat pada dinding rumah zaman dulu. Dinding rumah ini berkonsep bata ekspos. Bagi yang belum tahu, bata ekspos adalah dinding bata tanpa plester dan aci semen. Aplikasi dinding demikian pas sekali buat mereka yang menginginkan tampilan alami.
      Biasanya, dinding bata ekspos diwarnai merah layaknya batu bata. Tapi tidak dengan dinding di ruang keluarga ini. Dinding bata dilabur dengan cat putih, tujuannya untuk membuat ruangan terasa lebih ringan dan lega. Selain itu, tampilannya jadi lebih bersih, kan?
      Dinding bata ekspos paling cocok disandingkan dengan furnitur-furnitur yang terbuat dari material alami. Kayu, rotan, atau bambu misalnya. Supaya tampilannya lebih menarik, lengkapi pula dengan pernak pernik yang juga terbuat dari bahan alami. Jangan lupa, adaptasi juga warna-warna alam.
      Untuk membuat dinding seperti ini, cukup susun bata, seperti menyusun dinding bata. Gunakan campuran semen dan pasir sebagai perekat. Beri nat antar bata selebar 15mm. Setelah bata kering, lapisi dengan cairan waterproofing . Tujuannya untuk menutup pori-pori bata. Setelah kering, aplikasikan cat putih ke seluruh permukaan dinding. Beres, deh! Mau mencoba?

      sumber : http://www.ideaonline.co.id/iDEA/Ruang-keluarga/Artikel/Ruang-Keluarga-Tampil-Alami-dengan-Bata-Ekspos